Berunjuk Rasa ke DPRK

Mahasiswa Minta Dewan dan Polisi Usut Kasus di Aceh Timur
LANGSA
Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Peduli Aceh Timur (GEMPUR), Kamis (22/7), melakukan unjuk rasa ke gedung DPRK Aceh Timur, di Langsa. Dalam aksinya, mereka meminta pihak Dewan dan aparat penegak mengusut tuntas tuntas penggunaan dana hibah 16 miliar. Mereka juga mendesak pengusutan persoalan di balik terhentinya pembangunan pusat pemerintahan Aceh Timur, audit pelaksanaan program proyek stimulus 20 miliar, serta pembubaran tim Asistensi Bupati.

Amatan Serambi, aksi yang dimulai sekitar pukul 10.30 WIB siang ini mendapat pengawalan ketat aparat dari Mapolres Langsa. Koordinator aksi, Jamalud Hakim, dalam orasinya mengatakan, terhentinya pembangunan pusat Pemkab Aceh Timur, menimbulkan dugaan adanya indikasi kepentingan pihak tertentu.

Karena itu, mereka meminta kepada Panitia Khusus (Pansus) DPRK Aceh Timur agar bersungguh-sungguh dan secepatnya menuntaskan masalah pembangunan yang dikerjakan oleh pihak PT Trilon Glory International (TGI). Mereka juga mendesak aparat penegak hukum setempat mengusut tuntas masalah yang sangat merugikan masyarakat Aceh Timur ini.

“Terhentinya pembangunan pusat pemerintahan tersebut tidak terlepas karena ulah tangan-tangan kotor pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan hanya memikirkan uang dan keuntungan pribadi,” kata Jamalud. Menurut mahasiswa, berdasarkan informasi yang berkembang di masyarakat, pihak rekanan telah mencairkan dana sekitar 19,5 miliar dari alokasi dana sekitar Rp 120 miliar yang diplot untuk kepentingan tersebut. Sedangkan pekerjaan di lapangan tidak sebanding dari jumlah anggaran yang ditarik pihak rekanan.

Mereka menyatakan mendukung Pansus DPRK Aceh Timur untuk kasus ini, karena patut diduga telah terjadi kerugian negara di balik terhentinya proyek tersebut. Mahasiswa meminta Pansus Dewan bersikap tegas dan tranparan dalam mengusut kasus itu.

Pernyataan sikap mahasiswa itu kemudian diserahkan kepada dua anggota DPRK Aceh Timur dari Fraksi Partai Aceh (PA), Tgk Munir dan Sulaiman Ismail, yang datang ke lokasi saat demo berlangsung. Kedua anggota Dewan ini berjanji akan menindaklanjuti poin tuntutan mahasiswa Aceh Timur tersebut. Dikatakan, dalam waktu dekat ini pansus akan segera memanggil Tim Asistensi Bupati, serta pihak yang bertanggung jawab, dari PT Trilon Glory International (TGI). Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, para mahasiswa membubarkan diri secara tertib sekitar pukul 12.00 WIB.(serambinews.com)

0 komentar: